Budaya Organisasi Ideal
Budaya
organisasi adalah system nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi.
Semua karyawan harus memahami budaya organisasi agar tercipta tujuan
organisasi. Budaya organisasi dapat membentuk lingkungan yang kreatif cerdas
dan mendorong inovasi, serta mementingkan pencapaian organisasi. Akan tetapi
budaya ini tidak terbentuk dengan sendirinya, namun dibangun bersama dengan
mempekerjakan orang-orang yang sesuai dengan budaya perusahaan.
Terispirasi dari budaya organisasi dalam perusahaan Google, saya berencana untuk menciptakan
budaya organisasi yang kompetitif namun tetap nyaman untuk bekerja, melalui
gagasan sebagai berikut:
Selama Anda Bekerja Kami Akan Menjamin Semua Kebutuhan Anda
Sebagai
bentuk kepedulian sekaligus untuk mendorong karyawan untuk lebih produktif, saya berencana menyediakan pusat kebugaran,
makanan gratis, potong rambut gratis, game center dan perawatan kesehatan di
tempat kerja bagi karyawan. Tanpa harus keluar kantor atau menyita waktu luang untuk
mengurusi hal lain, karyawan dapat menyelesaikannya dan tetap mengerjakan tugas
kantornya.
Bekerja Sesuai Keinginan Anda
Tidak
semua orang dapat bekerja dengan baik diatas meja, maka saya berencana untuk
mengizinkan karyawan untuk bekerja pada tempat yang mereka sukai seperti di
kafe, ayunan, bean bag chair. Asalkan masih berada di lingkungan perusahaan.
Open
Office
Untuk bisa mencapai tujuan organisasi maka ruang kerja juga perlu dirancang sesuai dengan budaya organisasinya maka open office merupakan konsep yang pas karena tidak ada skat yang menghalangi terjadinya interaksi antara karyawan dan juga saya berencana untuk meniadakan kantor pribadi karena saya beranggapan kantor pribadi akan menimbulkan rasa iri dan membandingkan satu sama lain. Bahkan pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga bekerja di ruangan yang sama dengan karyawannya atau tidak mempunyai ruangan khusus.
Keterbukaan Informasi
Setiap
karyawan dapat mengakses seluruh informasi terkait rencana dan langkah
perusahaan, serta hal apa saja yang sedang dikerjakan oleh rekan kerjanya. Hal
ini dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan para karyawan dan memberdayakan
karyawan untuk mempelajari lebih lanjut tetang departemen atau divisi lain.
Kebebasan
Berekspresi
Rencanya
saya akan memberikan kebebasan bagi para karyawan untuk mengembangkan produk perusahaan
sesuai dengan keinginan masing-masing karyawan dengan cara memberikan waktu 20%
dari waktu kerja mereka sekali dalam seminggu untuk mengesperesikan ide dan membangun
proyek yang menarik.
Pengembangan
Skill
Proses
pembelajaran harus terus di lakukan oleh para karyawan karena petumbuhan
teknologi dan kebutuhan masyarakat akan terus berubah-ubah, oleh karena itu lewat
kelas pelatihan bagi karyawan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan seiring dengan perkembangan zaman dan mampu bersaing di era apapun.
Bagian Dalam Organisasi Terdiri dari Tim-tim Kecil
Saya
berencana akan membuat bagian dalam organisasi yang terdiri dari tim kecil beranggotakan
kurang dari 5 orang dan 1 orang bertindak sebagai pengambil keputusan, hal ini akan
jauh lebih efektif, kerena jumlah tim yang hanya terdiri kurang dari 5 orang membuat
mereka punya lebih banyak waktu sehingga bisa mempercepat proses produksi,
sedangkan jika semakin banyak orang di dalam sebuah tim, maka akan memerlukan
lebih banyak waktu untuk menyamakan proses berpikir ketimbang proses produksi. Metode seperti ini juga
sudah banyak di terapkan di perusahaan kelas dunia.
Kesimpulan
Budaya
organisasi yang saya impikan adalah ketika organisasi mampu memberdayakan dan
menciptakan iklim yang santai bagi anggotanya, kebebasan menyelesaikan tugas
dengan caranya sendiri bagi yang terbiasa dengan budaya organisasi konvensional
mungkin tak akan setuju dengan hal ini. Namun jika diperhatikan banyak
perusahaan diluar sana dengan budaya organisasi yang terkesan santai seperti
ini justru berhasil menduduki peringkat teratas, yang artinya kebebasan
berekspresi dan berani mengambil resiko merupakan kunci kesuksesan suatu
organisasi.
Komentar
Posting Komentar